Menjaga Kehormatan dalam Mencari Rezeki

Pendahuluan: Tiga Hal yang Harus Diperhatikan Muslim Setiap Hari
Setiap Muslim dalam perjalanan menuju akhirat harus memperhatikan tiga hal penting setiap hari. Hal ini berdasarkan doa yang rutin dibaca Rasulullah SAW setelah shalat Subuh, sebagaimana dalam hadits yang dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dari Ummu Salamah RA:
اللهم إنى أسألك علِما نافعا و رزقا طيبا و عملا متقبلا
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal), dan amal yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah SAW mendahulukan ilmu yang bermanfaat dalam doanya, menunjukkan betapa pentingnya ilmu, karena dua hal setelahnya—rezeki yang baik dan amal yang diterima—juga tergantung pada ilmu.
Bahaya Beramal Tanpa Ilmu
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Kahf [18]: 103-104:
قُلۡ هَلۡ نُـنَبِّئُكُمۡ بِالۡاَخۡسَرِيۡنَ اَعۡمَالًا ؕ اَ لَّذِيۡنَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُوۡنَ اَنَّهُمۡ يُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًا
“Katakanlah (Muhammad), ‘Maukah kami kabarkan kepada kalian tentang orang-orang yang paling rugi amalannya?’ (Yaitu) mereka yang sia-sia usahanya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira bahwa mereka berbuat baik.”
Ayat ini menunjukkan ada orang yang beramal dengan niat baik tetapi keliru karena tidak berdasar ilmu yang benar.
Kritik terhadap Orang Pintar Dunia yang Bodoh Agama
Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Rum [30]: 7:
يَعْلَمُوْنَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۖ وَهُمْ عَنِ الْاٰخِرَةِ هُمْ غٰفِلُوْنَ
“Mereka mengetahui yang zahir saja dari kehidupan dunia, tetapi terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.”
Komentar Al-Hasan Al-Bashri
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata tentang ayat ini:
“Demi Allah, salah satu dari mereka sangat ahli dalam urusan dunianya, sampai bisa membolak-balikkan dirham dengan kukunya saja, dan setelah membolak-balikkannya, dia bisa memberitahu nilai dirham tersebut. Tetapi sayangnya, dia tidak pandai shalat, tidak mengerti wudhu, tidak tahu cara membayar zakat.”
Banyak orang pintar dunia tetapi bodoh agama, bahkan ada yang mengira zakat hanya sekali seumur hidup atau hanya zakat fitrah saja. Padahal yang dimaksud dalam rukun Islam ketiga adalah zakat mal, bukan hanya zakat fitrah.
Hadits Utama: Empat Sifat yang Mengganti Dunia
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash RA, Rasulullah SAW bersabda:
أربعٌ إذا كُنَّ فيكَ فلا عليكَ مما فاتكَ من الدُّنْيا
“Empat hal, apabila ada pada dirimu, maka tidak ada atasmu apa-apa dari apa yang terluput dari duniamu:”
حِفْظُ أَمانَةٍ، وَصِدْقُ حَديثٍ، وَحُسْنُ خُلُقٍ، وَعِفَّةُ طُعْمَةٍ
- حِفْظُ أَمانَةٍ – Menjaga amanah
- وَصِدْقُ حَديثٍ – Jujur dalam perkataan
- وَحُسْنُ خُلُقٍ – Akhlak yang baik
- وَعِفَّةُ طُعْمَةٍ – Menjaga kehormatan dalam makanan (mencari rezeki halal)
Bahaya Harta Haram
Hiasan Syaitan terhadap yang Haram
Allah SWT berfirman dalam QS. Fathir [35]: 8:
اَفَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ فَرَاٰهُ حَسَنًاۗ فَاِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۖ
“Maka apakah sama orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik perbuatan buruknya, lalu dia meyakini perbuatan itu baik? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.”
Syaitan menghias-hiasi usaha haram sehingga manusia tidak peduli lagi mengambil rezeki dari yang halal.
Tidak Ada Kelezatan dalam Harta Haram
Orang yang memakan harta haram tidak akan mendapatkan kelezatan dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang menjaga kehormatan dalam mencari rezeki, walaupun hidup seadanya, akan mendapat kenikmatan hidup yang luar biasa karena ada berkah dari Allah.
Perkataan Wahab Ibn Warrad
“Seandainya engkau berdiri sepanjang malam untuk shalat malam dan berdirinya seperti berdirinya tiang, itu tidak bermanfaat untuk dirimu sampai kau memperhatikan apa yang masuk ke perutmu.”
Prediksi Rasulullah tentang Zaman Sekarang
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
“Akan datang kepada manusia suatu masa dimana seseorang tidak peduli lagi dengan harta yang diambilnya, apakah dari yang halal atau dari yang haram.”
Inilah zaman sekarang, dimana banyak orang berkata: “Yang halal saja susah, apalagi yang haram,” padahal ini menunjukkan putus asa dan tidak memahami bahayanya yang haram.
Dalil Bolehnya Berdoa Harta Banyak
Doa Rasulullah untuk Anas bin Malik
Ketika ibunda Anas bin Malik meminta Rasulullah SAW mendoakan anaknya, beliau berdoa:
اَللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيْمَا رَزَقْتَهُ
“Ya Allah, perbanyak hartanya, perbanyak anaknya, dan berkahi apa yang Engkau berikan kepadanya.”
Yang penting bukan banyak atau sedikitnya harta, tetapi berkah atau tidaknya. Anas bin Malik mendapat berkah: perkebunan kurma bisa panen dua kali setahun, harta melimpah, dan keturunan mencapai sekitar 125 orang.
Cara Mendapat Doa Berkah Rasulullah
Rasulullah SAW bersabda:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahi umatku di pagi harinya.”
Artinya, jangan tidur lagi setelah Subuh, tetapi beraktivitas yang baik seperti membaca Al-Qur’an, berolahraga, atau bekerja.
Tawakal seperti Burung
Rasulullah SAW bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberi rezeki kepada kalian seperti Allah memberi rezeki kepada burung. Pergi pagi hari dari sarangnya dalam keadaan perut kosong, pulang sore hari dalam keadaan perut berisi.”
Bentuk-bentuk Usaha Haram
- Menipu dalam jual beli – dicabut keberkahannya
- Mencuri harta orang
- Riswah (suap-menyuap)
- Segala bentuk kezaliman
Rasulullah SAW bersabda tentang jual beli:
“Apabila kedua pihak jujur dan menjelaskan (barang) apa adanya, maka diberkahi. Tetapi jika keduanya berdusta dan menyembunyikan cacat, maka akan dicabut keberkahannya.”
Harta Haram Menghalangi Terkabulnya Doa
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ
“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang beriman seperti yang diperintahkan kepada para Rasul.”
Perintah kepada Para Rasul
يٰٓاَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبٰتِ وَاعْمَلُوْا صَالِحًاۗ اِنِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌۗ
“Wahai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramallah dengan amal saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Mu’minun [23]: 51)
Perintah kepada Orang Beriman
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian.” (QS. Al-Baqarah [2]: 172)
Kisah Orang yang Doanya Tidak Dikabulkan
Rasulullah SAW menceritakan tentang seseorang yang melakukan perjalanan panjang, berpenampilan lusuh, berdebu, menengadahkan tangan ke langit sambil berdoa: “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.”
Kondisi ini seharusnya menjadi sebab dikabulkannya doa, tetapi Rasulullah SAW bersabda:
“Makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan gizinya juga dari yang haram. Maka bagaimana doanya bisa dikabulkan?”
Laknat bagi Penyuap dan yang Disuap
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash RA, Rasulullah SAW melaknat orang yang menyuap dan orang yang disuap.
Laknat artinya dijauhkan dari rahmat Allah SWT.
Hakikat Keberkahan
Keberkahan dari Allah, Bukan dari Banyaknya Harta
Keberkahan itu bukan dari banyaknya harta, tetapi murni dari Allah. Apabila harta diberkahi Allah, maka:
- Dijauhkan dari musibah dan penyakit
- Jiwa tidak gelisah
- Bisa tidur dengan nyenyak
- Hidup nyaman dan tenteram
Sebaliknya, harta yang tidak berkah menyebabkan:
- Hidup tidak nyaman
- Jiwa gelisah
- Susah tidur
- Sering ditimpa musibah
Pertanggungjawaban Harta di Akhirat
Tidak akan bergeser dua kaki seorang hamba di hari kiamat, sehingga ditanya tentang hartanya dari dua sisi:
- Dari mana dia memperolehnya – halal atau haram?
- Ke mana dia membelanjakannya – untuk yang baik atau buruk?
Maka wajib bagi setiap Muslim untuk:
- Mencari rezeki dari yang halal
- Membelanjakan harta untuk yang halal
Penutup: Motivasi untuk Berlomba-lomba
Bergembiralah wahai orang yang wara’ dari yang syubhat dan haram! Demi Allah, tidak akan luput dari mereka apa yang dikumpulkan dari yang halal, dan Allah yang menjanjikan itu.
Dalam hal inilah hendaknya orang berlomba-lomba – yaitu berlomba mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Kesimpulan
- Ilmu agama lebih penting dari kepintaran dunia semata
- Empat sifat mulia dapat menggantikan kekayaan dunia
- Menjaga kehormatan dalam mencari rezeki adalah kewajiban
- Harta haram tidak membawa kelezatan dan menghalangi doa
- Keberkahan lebih penting daripada banyaknya harta
- Tawakal dan kesabaran adalah kunci mendapat rezeki halal
- Setiap harta akan dipertanggungjawabkan di akhirat
- Berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapat berkah Allah
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.
(Penanggung Jawab Kurikulum Diniyah Mazaya As-Sunnah)